www.masjidalfalah.or.id- Fitnah, bisa mengenai siapa saja, orang biasa, maupun orang bertakwa, bagi orang yang berpunya harta maupun keluarga. Perlu ada kiat khusus untuk tetap istiqomah untuk melawan badai fitnah yang datang mengguncang.
Dalam Khutbah Jum’at Masjid Al-Falah Surabaya, Ustadz Dr Wafi Marzuki Ammar, Lc, MA, menyampaikan jika Allah subhanahu wa ta’ala akan menguji tiap hamba-Nya dengan keburukan maupun kebaikan sebagai fitnah. Mengapa demikian? Hal ini sudah tertulis dalam surat Al Ankabut ayat 2 dan 3, Allah berfirman yang maknanya:
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka akan dibiarkan untuk mengatakan, ‘kami telah beriman’ TANPA diuji?! Sungguh Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, sehingga Allah benar-benar tahu orang-orang yang tulus dan orang-orang yang dusta.” (QS. Al-Ankabut: 2-3).
“Jadi yang namanya ujian ini adalah untuk menguji jiwa kita, untuk mensucikan jiwa kita dan untuk membuktikan mana yang mukmin sejati, mana yang kafir dan mana yang munafik. Fitnah sendiri bermacam-macam, ada fitnah pada harta dan jabatan, fitnah pada istri dan anak serta bisa juga terjadi pada kedzoliman manusia,” ujar Ustadz Wafi dalam video khutbah jumat yang juga diunggah di Youtube Masjid Al Falah Surabaya Official pada Jumat (4/12).
Untuk fitnah yang terjadi pada harta, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman pada surat At-Taubah ayat 75-76, yang artinya:
“Dan di antara mereka ada orang-orang yang berikrar kepada Allah. Sesungguhnya jika Allah memberikan sebagaian karunia-Nya kepada kami, pastilah kami akan bersedekah dan pastilah kami termasuk orang-orang yang salih. Tetapi setelah Allah memberikan kepada mereka sebagaian karunia-Nya. mereka kikir dari karunia itu dan berpaling. Mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (berpaling dari kebenaran).” (Q.S. At-Taubah: 75-76).
Terkadang, semakin kaya seseorang akan mendorong mereka berbuat maksiat, sedangkan orang yang miskin akan lebih mendektakan diri kepada Allah. Itulah fitnah pada harta, begitu pula dengan fitnah pada jabatan. Kadang orang-orang yang memiliki jabatan tinggi tidak akan mau dikumpulkan dengan orang-orang yang lebih rendah jabatannya.
Sementara itu, untuk fitnah kepada istri dan anak-anak, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam surat At-Taghobun ayat 14-15, yang artinya:
“Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (Q.S. At-Taghobun: 14-15)
Dengan demikian, Ustadz Wafi menyampaikan bahwa untuk menghindari fitnah tersebut, umat Muslim hendaknya senantiasa melakukan 3 kiat istiqomah, antara lain: yang pertama, berpegang teguh kitabullah Al Qur’an dan Al hadist. Sebab, Al Qur’an merupakan petunjuk sekaligus obat dari segala penyakit.
Kedua, tak lupa untuk beribadah dan berdoa kepada Allah subhanahu wa ta’ala. sehingga ketika datang badai fitnah maka Allah akan senantiasa menyelamatkannya dan menjaga setiap pandangan, pendengaran dan sentuhannya agar tak mengarah pada keburukan.
Kemudian yang terakhir adalah berkumpul dengan orang-orang sholeh. Pasalnya, orang sholeh akan senantiasa mengingatkan temannya dan mengajak kepada kebaikan.
“Jika kita menepati 3 kiat di atas maka Allah subhanahu wa ta’ala akan menjadikan kita istiqomah dan teguh meski badai fitnah mengguncang,” tutupnya. (Gth)