www.masjidalfalah.or.id- Menjadi orang tua memang tidak ada sekolahnya. Padahal, apa yang dilakukan dan dikatakan selalu berpengaruh pada perkembangan sang anak. Beberapa orang tua tidak menyadari bahwa kata-katanya sangat berdampak negatif kepada anaknya. Yuk belajar menghindari menjadi orang tua toxic.
Kalimat menyakitkan yang dikatakan oleh orang tua akan berdampak dan memengaruhi anak secara psikologis dan emosional. Dengan begitu, agar orang tua dapat mmenghindari kemungkinan terburuk yang terjadi maka sebaiknya menghindari kalimat tersebut dan tidak menjadi orang tua yang toxic.
Berikut 6 kalimat yang harus dihindari oleh orang tua dilansir dari idntimes.com:
“Dasar Aneh”
Mengucapkan kalimat ini ketika mengomentari penampilan anak bisa membuat mereka akan merasa tidak nyaman. Selain itu, juga membuat mereka menjadi tidak percaya diri dengan penampilannya sehingga menyebabkan anak malu tampil dihadapan orang lain karena merasa kurang cocok.
Sebaaiknya, bila orangtua merasa kurang cocok dengan apa yang anak pakai, coba gunakan kalimat yang lebih halus. Hindari mengomentari bentuk tubuh mereka bahkan mengucapkan kalimat pedas.
“Kamu Payah”
Mengkritrik pada apa yang dikerjakan anak memang boleh-boleh saja, akan tetapi jangan mengucapkan hal yang membuat mereka patah semangat sebab orangtua memiliki peran penting untuk mendukung anaknya.
Sebaiknya, beri masukan yang membangun dan fasilitasi anak agar bisa mengembangkan potensi diri mereka lebih baik lagi.Pasalnya, kalimat yang menyudutkan justru akan membuuat anak tidak percaya diri dan takut untuk mencoba pengalaman baru.
“Kamu Seperti Anak Kecil”
Ketika saling berdebat dengan anak jangan asal bilang bahwa mereka kurang dewasa dan masih seperti anak kecil, hal itu justru akan membuat mereka menunjukkan sikap kekanakannya. Oleh sebab itu, orangtua harus terbiasa untuk fokus pada topik pembicaraan agar tercipta argumen dengan sehat.
“Ini Salahmu”
Bila anak melakukan kesalahan jangan hakimi mereka dengan menjadikan anak sebagai pelaku tunggal. Sebaiknya ajak mereka bicara baik-baik, deengarkan alasan mereka kemudian disskusikan langkah apa yang dilakukan untuk memperbaiki kesalahan tersebut.
Jika orang tua hanya menekankan kesalahan dan melepas anak begitu saja, maka anak akan kehilangan kepercayaan diri dan merasa bersalah terus menerus.
“Lakukan Apa yang disuruh, Jangan Banyak Tanya!”
Mengucapkan kalimat ini seolah terkesan mengontrol dan memaksa, ada baiknya bila orang tua meminta anak mengerjakan sesuatu dengan memberi pengertian kepadanyatentang urgensi dan manfaat dari aktivitas tersebut. Sebab jika anak dipaksa maka mereka akan menjadi tidak bebas dan merasa terkekang.
Dengan demikian, jadilah orangtua yang tidak mengatakan kalimat-kalimat di atas. Mendukung anak menggunakan pola komunikasi dengan pemilihan kalimat yang tepat dan positif untuk membantu anak tumbuh lebih percaya diri. (Gth)