Irfan Hakim Kutuk Keras Pelecehan Masjid yang Sedang Viral

www.masjidalfalah.or.id- Agama Islam kembali dilecehkan. Kali ini giliran masjid sebagai symbol peribadatan yang jadi sasaran pelecehan seorang laki-laki yang diunggah di media sosial. Irfan Hakim, salah seorang artis bereaksi keras, mengutuk pelecehan itu.

Kenwil Boy, seorang yang telah menuduh dan menunjuk masjid di Bandung telah memutar musik DJ dengan suara kencang telah diamankan pihak kepolisian dan ditetapkan tersangka atas kasus dugaan tindak pidana informasi dan transaksi elektronik (ITE) Pasal ‎45 ayat 2 Undang-undang ITE.

Melalui saluran YouTube pribadi milik Irfan Hakim yaitu deHakims, ia memberikan penjelasan jika ia merasa sakit hati melihat video yang sedang viral tersebut. Pasalnya, masjid tersebut merupakan salah satu tempat ia menuntut ilmu sejak masih kecil.

“Kenapa gue bahas ini? Ada satu TikTok lagi viral kemarin dari orang ini, Kenwil Boy. Masjid yang ditunjuk sama dia adalah mesjid tempat gue menuntut ilmu waktu kecil, di Jalan Pajagalan. Dengan seenaknya dia bikin video untuk lucu-lucuan. Menuduh masjid yang dia tunjuk memutar lagu-lagu DJ pake speaker ke luar,” terangnya.

Padahal, lanjutnya, masjid adalah tempat suci yang di dalamnya selalu senantiasa dikumandangkan adzan serta lanutunan ayat-ayat suci Al Qur’an dengan menggunakan speaker. Sehingga, menurut Irfan, tidak akan pernah ada lagu DJ seperti itu.

“Gak pernah lagu seperti itu, mesjid manapun. Apalagi mesjid yang ditunjuk adalah mesjid keluarga besar gue juga,” sambungnya sembari menahan tangis.

Dalam video YouTube miliknya pun ia menjelaskan tentang kehidupan masa kecil bahwa ia telah mengenyam pendidikan dari SD hingga kuliah di Bandung.

“Gue lahir di Bandung, gue besar di Bandung, gue menuntut ilmu di Bandung, sampai lulus kuliah di Bandung. Waktu kecil, setiap sore gue belajar di madrasah juga, selain belajar formal di SD Kebon Gedang 3. SMP Senin sampai Sabtu gue belajar di SMP 4 Bandung, tapi di hari Minggu sejak gue SD pun gue belajar di pesantren Ahad,” jelasnya.

“Di Pesantren Persatuan Islam di Jalan Pajagalan. Keluarga gue semuanya belajar di pesantren itu. Orangtua gue, almarhum Apa pun menjadi pengurus pusat di Persatuan Islam yang berlokasi di Bandung,” imbuhnya.

Dengan adanya video tersebut, Irfan mengaku sakit hati. Ia benar-benar tak terima dan berharap pemilik akun TikTok itu mendapatkan ganjaran atas apa yang telah dilakukannya, bahkan pelaku dapat mengambil pembelajaran dari perilakunya tersebut.

“Gue sakit hati. Gue tidak mau menyulut, gua hanya bereaksi saja. Yang jelas ini mudah-mudahan buat pembelajaran buat semuanya. Mudah-mudahan ada efek jeranya ya,” tutupnya. (Gth)